BONE TERKINI, BONE – Peristiwa pencurian terjadi di sebuah rumah di kompleks BTN Bone Wood Gardenia atau lebih dikenal BTN Seribu, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, pada Jumat, 9 Mei 2025 sekitar pukul 11.00 hingga 12.00 WITA. Saat itu, warga tengah melaksanakan salat Jumat dan rumah dalam keadaan kosong.
Pemilik rumah pergi ke pasar, sehingga pelaku leluasa masuk dan mengambil barang berharga. Pelaku mencuri emas seberat 10 gram, uang tunai Rp500.000, dan dua jam tangan merek Alexander Christie.
Korban memperkirakan total kerugian mencapai Rp20 juta. Setelah kejadian, korban langsung melapor ke kantor polisi dan meminta penanganan cepat.
Dalam video berdurasi hampir satu menit yang diterima tim boneterkini.id, terlihat kondisi rumah sudah dalam keadaan berantakan. Lemari terbuka lebar, pakaian berserakan di lantai, dan laci-laci terlihat tercongkel. Suasana rumah tampak sunyi, hanya terdengar suara perekam yang menggambarkan situasi.
Adik korban, Nurlailah, mengungkapkan perasaan syok dan khawatir.
“Rumah kakakku kosong karena pergi ke pasar. Saat pulang, pintu sudah terbuka dan isi lemari acak-acakan. Gelang, cincin, uang, semua hilang. Bahkan jam tangan pun digasak,” katanya.
Nurlailah juga menjelaskan bahwa peristiwa pencurian bukan sekali ini terjadi di lingkungan BTN Seribu.
“Sudah tiga rumah di lorong kami yang kemalingan. Tapi sampai sekarang belum ada pelaku yang tertangkap. Kami sangat resah,” ujarnya.
Ia menduga para pelaku sudah lama mengintai rumah-rumah di lingkungan tersebut. Mereka menunggu waktu sepi seperti salat Jumat untuk menjalankan aksinya.
Warga BTN Seribu merasa makin tidak aman. Banyak dari mereka mulai khawatir meninggalkan rumah di siang hari meskipun hanya sebentar.
Nurlailah juga menyampaikan kekhawatiran keluarganya.
“Kami tidak bisa tenang sekarang. Setiap kali rumah kosong, kami selalu cemas. Kami butuh tindakan nyata dari aparat,” tegasnya.
Aksi pencurian ini memicu keprihatinan warga BTN Seribu di Bone. Mereka meminta polisi rutin berpatroli dan menangkap pelaku secepatnya agar warga kembali merasa aman.
Warga juga mendorong pihak pengelola dan pemerintah setempat untuk segera memasang CCTV di titik-titik rawan pencurian.
Pihak korban mengajak masyarakat untuk ikut menyebarkan informasi ini agar menjadi perhatian bersama. Tujuannya agar tidak ada lagi korban berikutnya.
Saat ini, kasus masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwajib. Warga berharap agar polisi segera menangkap pelaku dan kejadian ini tidak terulang lagi.