35 Persen Penduduk Penajam Paser Utara Ternyata Orang Bugis

BONE TERKINI, BONE – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah mengemumkan lokasi pemindahan ibu kota pada Selasa kemarin, 26 Agustus 2019 sekitar pukul 13.30 WIB.




(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Jokowi memilih dua wilayah di Kalimantan Timur sebagai lokasi pemindahan ibu kota. Yakni, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Keduanya merupakan daerah bertetangga. Kabupaten Penajam Paser Utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sementara, Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan kabupaten ke-13 Provinsi Kalimantan Timur, pemekaran dari Kabupaten Paser. PPU ditetapkan sebagai kabupaten lewat UU Nomor 7 Tahun 2002.

Luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 3.333 km persegi, dengan total penduduk sekitar 190 ribu jiwa. Penduduk kabupaten ini pun mayoritas pendatang dari luar yang menetap. Didominasi oleh Jawa dan Bugis.

“PPU yang sebenarnya jadi percontohan, karena transmigran terbesar di Kaltim ada di PPU. Penduduk transmigran 60 persen berasal dari Jawa, 35 persen Bugis atau Sulawesi, sisanya campuran.” Ungkap Abdul Gafur Masud, Bupati Penajam Paser Utara, dilansir dari Tribun Timur.




(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Menurutnya, PPU menjadi tempat yang sangata aman bagi para pendatang, sehingga mereka merasa betah untuk tinggal.

“Mereka hidup aman. Dengan keanekaragaman itu kami bisa membuktikan PPU damai. Secure. Semua masyarakat welcome.” Lanjutnya.

Kahdiran Bugis dan Jawa di Penajam Paser Utara memang tidak terlepas dari histori kehidupan masa lalu. Terutama Suku Bugis.

Jauh sebelum Indonesia Merdeka, antara Kerajaan Penajam dan bangsawan Bugis telah menjalin hubungan kerja sama yang erat, terutama dalam hal pertahanan.