WhatsApp Icon Gabung WhatsApp Channel Bone Terkini
Gabung

BONE, BONETERKINI.ID – Peristiwa tragis menimpa ternak milik warga. Sebanyak 3 sapi tersambar petir di Kajuara Bone yang meupakan milik seorang warga bernama Bandu. Ketiga sapi tersebut ditemukan tewas di area persawahan terbuka, tepatnya di Dusun Bole, Desa Lappabosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 10.00 WITA dan pertama kali diinformasikan melalui unggahan video di Facebook oleh akun Ndi Haer pada Senin, 20 Mei 2025.

“Tiga ekor sapi warga atas nama P Bandu di Kajuara Dusun Bole Desa Lappabosse kena petir. Tetap berhati-hati saatmengikat nak di sawah karena musim peghujan dan petir.” Tulis Ndi Haer dalam unggahannya tersebut.

Hal tersebut memperlihatkan bahaya nyata cuaca ekstrem terhadap ternak yang berada di ruang terbuka. Dalam video yang beredar, ketiga sapi terlihat tergeletak tak bernyawa di tengah sawah usai tersambar petir saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Peternak setempat menduga bahwa posisi sapi yang berdekatan saat kejadian memperbesar risiko terkena sambaran. Selain itu, lokasi sawah yang terbuka tanpa banyak pepohonan juga turut meningkatkan bahaya sambaran petir terhadap hewan.

Akun Facebook M Ramlhy Muhmir mengomentari, “Bahaya memang pak bos apalagi 3 ekor berdekatan begitu, mudah sekali kena, karena istilahnya orang Sinjai barat, ma batu taringi asenna, sama ji. Kalau manusia mudah sekali tersambar itu kalau ber3, apalagi dalam bentuk segitiga.”

IKLAN

Komentar lain datang dari Aj Aria Ardiamsyah yang menyebut kemungkinan adanya asesoris besi di tubuh ternak sebagai pemicu. Ia menulis, “Biasanya terjadi kena petir itu, ada di antara beberapa hewan ternak menggunakan asesoris terbuat dari besi, seperti geno genonya (Kalung)… kerap terjadi penyambaran petir di persawahan khususnya sawa yg berada di dataran tinggi dari sawah lainnya (galung bonto).”

Warganet lain seperti Isratunnisa menyampaikan keprihatinan, “Innalillahi… Kodong langsung 3 sekaligus.. semoga diganti yg lebih yah pak.”

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para peternak di Bone agar lebih waspada saat musim hujan. Para ahli menyarankan agar ternak tidak dibiarkan di area terbuka saat hujan disertai petir. Pemasangan sistem penangkal petir atau peneduh alami bisa menjadi langkah antisipatif yang sederhana namun efektif.

Peternak juga disarankan untuk tidak membiarkan sapi mengenakan aksesori dari bahan logam, karena logam dapat menarik sambaran petir. Selain itu, memindahkan ternak ke tempat yang lebih aman saat cuaca mulai memburuk menjadi langkah penting demi keselamatan.

IKLAN

Pemerintah desa dan aparat terkait perlu memperkuat edukasi bagi masyarakat peternak terkait bahaya petir, terutama di wilayah dengan kontur sawah terbuka seperti Kajuara. Kejadian ini bukan hanya kerugian materi, tetapi juga ancaman terhadap keselamatan hidup.

Warga berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Kesadaran terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem sangat penting dalam menjaga keberlangsungan usaha ternak di Kabupaten Bone.