Gabung WhatsApp Channel Bone Terkini
BONE, BONETERKINI.ID – Banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kecamatan Kajuara selama dua hari berturut-turut menyebabkan sebuah jembatan penghubung antara Dusun Bole, Desa Lappabosse dan Desa Bulutanah runtuh, Sabtu (5/7/2025) pagi.
Menurut keterangan warga setempat, jembatan tersebut awalnya masih dalam kondisi baik, namun derasnya arus banjir menghantam konstruksi hingga akhirnya ambruk sekitar pukul 09.00 WITA.
“Jembatan bagus, efek hujan 2 hari full tidak pernah berhenti mengakibatkan banjir. Sekitar jam 9 pagi tadi runtuh,” ungkap Indah, seorang warga, kepada Bone Terkini.
Jembatan ini merupakan akses utama warga Dusun Bole untuk menuju ke Desa Bulutanah. Sebelum runtuh, warga masih bisa melewati jembatan tersebut dengan motor. Namun, kini jalur tersebut sudah tidak bisa dilewati sama sekali.
“Kemarin masih bisa. Sekarang sudah tidak bisa,” tambahnya.
Akibat terputusnya jalur itu, warga kini harus menempuh rute alternatif yang lebih jauh dan menantang, yakni melalui Desa Kalero lalu tembus ke poros Nusa.
“Sekarang kalau mau keluar jauh lewatnya. Lewat Desa Kalero dulu, tembus poros Nusa. Intinya jauh kalau mau tembus ke Desa Bulutanah. Apalagi jalanannya super jelek. Bisa sampai 2 jam perjalanan,” jelas Indah.
Ia menggambarkan kondisi jalan alternatif tersebut sangat buruk, menyerupai jalan tani dengan permukaan licin dan berlubang. Ditambah lagi, genangan air dari sawah yang meluap ke jalan membuat situasi semakin sulit dilalui kendaraan.
“Lengkap sudah kak. Jalannya licin, berlubang, kanan-kiri sawah, airnya naik ke jalan,” tutupnya.
Sementara itu, banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Massangkae, Kecamatan Kajuara. Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai penanganan atau rencana perbaikan jembatan dari pihak terkait.
Warga berharap pemerintah segera menurunkan bantuan dan mempercepat perbaikan infrastruktur agar aktivitas mereka bisa kembali normal.
“Harapan kami semoga secepatnya bisa digantikan jembatannya soalnya kasihan warga yang mau ke pasar dan adik-adik kami yang sekolah. Yang tadinya cuman 10 menit sudah sampai d jalan raya, sekarang memakan waktu yang lumayan lama.” Tegas Indah.
