WhatsApp Icon Gabung WhatsApp Channel Bone Terkini
Gabung

BONE, BONETERKINI.ID Budaya Bugis selalu punya cara istimewa dalam mengekspresikan cinta. Tak sekadar ungkapan romantis, masyarakat Bugis menuturkan perasaan lewat kata-kata yang dalam dan penuh filosofi. Kini, sejumlah kata bijak Bugis tentang cinta kembali mencuri perhatian dan menjadi inspirasi, terutama di kalangan anak muda yang mulai menggali kembali warisan leluhur.

Kumpulan kata bijak Bugis tentang cinta ini bukan hanya indah diucapkan, tapi juga mengandung nilai-nilai seperti ketulusan, kesetiaan, hingga harapan dalam hubungan. Tak sedikit dari ungkapan ini beredar luas di media sosial, menjadi status, caption, hingga kutipan dalam acara pernikahan.

Kata bijak Bugis tentang cinta mencerminkan karakteristik utama budaya Bugis yang menjunjung tinggi rasa hormat dan keteguhan hati dalam hubungan. Cinta bagi orang Bugis bukan sekadar rasa, melainkan komitmen yang mesti dipelihara dengan keberanian dan kebijaksanaan.

Salah satu ungkapan yang paling menyentuh adalah: “Sengé’ka’ ri mula wennie, na ubali sengé’ki’ ri giling tinroku.” Artinya: Kenanglah aku ketika malam mulai gelap, niscaya akan ku kenang pula dirimu ketika aku terjaga di pertengahan malam. Ungkapan ini menyiratkan rindu dan cinta yang saling menjaga meski dalam diam.

Ada pula kata bijak seperti, “Tellu ronna sitinro ‘, cinna-e udaani-e, napassengereng,” yang berarti Tidak dapat dipisahkan antara cinta, rasa rindu, dan kenangan indah. Kalimat ini memperlihatkan bagaimana masyarakat Bugis memandang cinta sebagai sesuatu yang menyatu dengan waktu dan pengalaman.

IKLAN

Berikut daftar lengkap 20 kata bijak Bugis tentang cinta yang berhasil dihimpun. Sebagian berasal dari penggalan lisan masyarakat jaman dulu, sebagian lainnya telah menjadi ungkapan populer di kalangan generasi muda:

“Sengé’ka’ ri mula wennie, na ubali sengé’ki’ ri giling tinroku.”
Artinya: Kenanglah aku ketika malam mulai gelap, niscaya akan ku kenang pula dirimu ketika aku terjaga di pertengahan malam.

“Aga passabari na tuli maddumba’ aroku narekko siduppa mataki?”
Artinya: Apa yang membuat dadaku berdegup setiap kali kita bertemu pandang? Itu karena aku menaruh hati padamu.

“Agana ugaukéngngi, pakkadang temmaddapi’, nabuwa macénning.”
Artinya: Apa yang bisa ‘ku perbuat? Pengait tak sampai, sedangkan buah begitu manis. (Maksudnya: Hasrat ingin memiliki, tapi tak mampu meraih.)

IKLAN

“Uddanikku témmaggangka; Ininnawa témmappettu.”
Artinya: Rinduku tak berujung; pikiranku tak terputus.

“Témmaka upojitta’. Nadegaga ullekku mewai elo’na To Matoammu.”
Artinya: Teramat sangat aku mencintaimu, tapi aku tak mampu melawan kehendak orang tuamu.

“Idi’mi tuli wingngérrang, tuli usengé’ ri ésso wenie.”
Artinya: Hanya engkau yang selalu kuingat, siang malam.

“Péddi’ palaoka’, uddani palisuka. Séssé’kale tea tabbe.”
Artinya: Sakit membuatku pergi, rindu membawaku kembali. Penyesalan masih ada.

“Tellu ronna sitinro ‘, cinna-e udaani-e, napassengereng.”
Artinya: Tidak dapat dipisahkan antara cinta, rindu, dan kenangan indah.

“Melleki tapada melle; tapada mamminanga; tasiyallabuang.”
Artinya: Mari kita saling menjalin hubungan mesra agar cita-cita segera menjadi nyata.

“Memeng maja’ tappaku, tapi maccaka jaga perasaanna towe.”
Artinya: Wajahku memang jelek, tapi aku pandai menjaga perasaan orang.

“Nippi, pattiwajo sai, cinampek sagalae’, kuwakkauwaseng.”
Artinya: Wahai mimpi, tampakkanlah sekejap wajah kekasihku agar aku puas.

“Mau luttu maasuwaja, tatteppa rewemuwa tosiputoto -e.”
Artinya: Walaupun pergi jauh, kalau sudah jodoh pasti bertemu kembali.

“Sipongemmu kupacokkong, ribola tudangengmu, teyana mawela.”
Artinya: Sejak bertemu di rumahmu, sejak itu aku selalu mengenangmu.

“Iyaro mai melleku, tebbulu tettanete, lappa manengmua.”
Artinya: Kasih sayangku padamu tak ada yang bisa menghalangi.

“Cinta itu pada anging, De’ mulle mitai, tapi mullei rasa.”
Artinya: Cinta itu seperti angin, tak terlihat tapi bisa dirasakan.

“Lele akkutanamukki; ala tebbulu-ekki, naleworo tasi.”
Artinya: Lembut jiwaku, sejuk hatiku, seluas lautan kasihku.

“Reso temmangingngi, namalomo-lomo.”
Artinya: Tekad yang kuat, akan membuahkan hasil.

“Iya naia mappoji’ gau’: tessitene’ atinna.”
Artinya: Orang yang tulus melakukan sesuatu tidak akan memberitahu isi hatinya.

“Makessing atinna, iya mappoji’ sirinna.”
Artinya: Hati yang bersih, itulah cinta yang sejati.

“Tappereki gau’mu, ri sirinna makessing.”
Artinya: Perbuatan baikmu lahir dari cinta yang tulus.

Setiap ungkapan memiliki makna tersendiri dan sering kali digunakan dalam konteks yang sangat personal. Sebagian besar menekankan bahwa cinta bukan hanya tentang memiliki, tapi juga memahami dan mengikhlaskan.

Di suku Bugis, kata-kata semacam ini kerap muncul dalam momen-momen sakral seperti lamaran, pernikahan, hingga saat perpisahan. Ungkapan cinta dalam bahasa Bugis tidak hanya menyentuh hati, tapi juga memperkuat identitas budaya yang kaya akan nilai dan kearifan lokal.

Generasi muda Bugis sudah saatnya mulai menghidupkan kembali kebiasaan mengutip kata-kata bijak dari leluhur mereka. Beberapa komunitas bahkan rutin membagikan kutipan berbahasa Bugis dalam acara kebudayaan atau di media sosial sebagai bagian dari pelestarian bahasa daerah.

Jika kamu ingin mengungkapkan perasaan dengan cara yang unik dan penuh makna, kata bijak Bugis tentang cinta bisa menjadi pilihan. Ungkapan ini bukan hanya romantis, tapi juga membumikan cinta ke dalam konteks budaya dan adat istiadat yang luhur.