Bola Soba di Kabupaten Bone. |
BONE TERKINI, BONE – Indonesia merupakan negara yang kaya dan memiliki keanekaragaman budaya, bahkan setiap daerah memiliki rumah adat dengan ciri khas masing-masing. Tak terkecuali di Sulawesi Selatan yang memiliki 4 jenis rumah adat, seperti rumah adat Bugis, rumah adat Luwuk, rumah adat Mandar dan rumah Adat Makassar.
Bentuk rumah adat di Sulawesi Selatan terbilang unik dengan detail bangunan yang cantik yang mampu memberikan daya tarik. Seiring berkembangnya zaman beberapa rumah adatpun telah dimodifikasi dengan gaya modern.
Berikut ini Bone terkini merangkum informasi tentang 4 fakta rumah adat suku Bugis yang jarang orang ketahui yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Menunjukan status sosial
Rumah adat suku Bugis dibangun berdasarkan status sosial, hal tersebut terlihat dari perbedaan rumah yang dibangun. Rumah dengan material kayu itu mempunyai dua jenis bangunan untuk menunjukan status sosial pemilik rumah tersebut.
Rumah Saoraja
Rumah adat ini digunakan bagi mereka yang berasal dari keturunan bangsawan untuk menunjukkan status sosial mereka. Jenis rumah adat ini tentunya hanya dimiliki bagi masyarakat dari golongan tinggi yang berasal dari keluarga penting kerajaan zaman dahulu.
Rumah Bola
Bola merupakan jenis rumah yang biasanya dimiliki masyarakat biasa yang tidak mempunyai gelar atau keturunan bangsawan maupun raja. Hal lain yang menjadi pembeda rumah Bugis yang sesuai dengan status sosialnya terlihat dari luas rumah tersebut dan besar tiang yang digunakan
Hal lain yang membedakan rumah Bugis yang bisa menunjukan status sosialnya adalah dari luas rumah tersebut dan besar tiang yang digunakan. Kedua hal tersebut akan sangat berpengaruh untuk menunjukan status sosialnya di masyarakat Bugis.
Semakin tinggi kedudukannya biasanya semakin luas rumah yang dibangun. Tentunya berbeda dengan rumah penduduk biasa yaitu Bola yang hanya mempunyai ukuran yang sedang dan tidak besar dan megah seperti pada rumah Saoraja.
Selain itu jumlah susunan timpa laja/timba silla termasuk salah satu hal yang membedakan status sosial pemilik rumah, yakni:
1. Susunan yang memiliki lima susun atau timba silla lanta merupakan susunan untuk istana raja.
2. Susunan empat atau lamba silla lanta appa untuk langganan karaeng atau bangsawan.
3. Sususun tiga atau tamba silla lanta tallu digunakan untuk keturunan arung.
4. Susunan dua atau tamba slla lanta rua untuk masyarakat umum.
5. Susunan satu atau timba silla lanta sere untuk kalangan hamba sahaya.
2. Menghadap kiblat
Pengaruh budaya Islam sangat kuat terhadap masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan, hal tersebut tentunya sangat di junjung tinggi oleh masyarakat hingga sekarang.
Bangunan rumah Bugis juga dipengaruhi oleh budaya itu, apabila diperhatikan mayoritas rumah suku Bugis menghadap ke arah kiblat atau setidaknya mempunyai orientasi arah pembangunan yang dekat dengan budaya Islam sehingga membangunnya ke arah kiblat yang digunakan arah sholat.
3. Ornamen menunjukan status pemilik rumah
Ciri khas rumah suku Bugis juga terlihat dari ornamen yang terdapat dalam rumah. Ornamen-ornamen yang digunakan tersebut menunjukkan simbol terhadap status sosial pemilik rumah.
Oleh karena itu pemilihan ornamen sangat berpengaruh dan tidak boleh sembarangan sebab akan menjadi pembeda antara rumah Saoraja dari keturunan bangsawan dan rumah Bola masyarakat biasa.
4. Anatomi rumah Bugis
Setiap rumah tentu memiliki filosofi yang menunjukan kepercayaan juga kebudayaan dari suku tertentu. Hal tersebut juga terlihat dari anatomi rumah Bugis yang mempunyai pembangunan rumah dengan anatomi tubuh manusia.
Rumah adat dari suku Bugis berbentuk persegi empat yang berarti alam semesta. Sehingga diharapkan tercipta keselarasan harmoni antara pemilik rumah, rumah, dan juga alam.
Bagian rumah suku Bugis dibagi menjadi tiga bagian yaitu Rakkeang yang digunakan untuk menyimpan gabah atau persediaan makanan, selain itu juga difungsikan untuk menyimpan barang berharga seperti keris, perak dan emas.
Bagian lainnya yakni Bola atau Kalle Bala yang merupakan ruang khusus di dalam rumah yang digunakan untuk kebutuhan pemiliknya. Seperti ruang pribadi dari pemilik seperti kamar tidur, ruang tamu, hingga dapur.
Ruangan ketiga adalah Awasao atau Passiringan, yaitu tempat atau ruangan yang digunakan untuk menyimpan hewan ternak seperti kambing, sapi, hingga ayam. Selain itu juga difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan alat pertanian, atau berbagai alat untuk bekerja.
Itulah 4 fakta tentang rumah adat orang-orang Bugis. Semoga bermanfaat.
Tinggalkan Balasan