BONE, BONETERKINI.ID – Israel mencegat kapal Madleen ke Gaza yang membawa aktivis iklim Greta Thunberg dan sejumlah tokoh dunia lainnya. Kapal milik Freedom Flotilla Coalition (FFC) itu ditahan saat berlayar dari Pelabuhan Catania, Italia, menuju Jalur Gaza untuk mengirim bantuan kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Israel menyebut para penumpang kapal Madleen akan segera dipulangkan ke negara asal masing-masing. Selain Greta Thunberg, aktor “Game of Thrones” Liam Cunningham dan anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan, termasuk dalam daftar penumpang.
Dalam unggahan di platform X, Israel menuding misi tersebut hanya bertujuan sebagai “provokasi media.” “Ada cara resmi untuk mengirim bantuan ke Gaza — tidak perlu lewat selfie di atas kapal,” tulis pernyataan itu.
Freedom Flotilla Coalition sebelumnya menyebut kapal Madleen mereka diserang di perairan internasional. Dalam unggahan Telegram, mereka mengklaim pasukan Israel menaiki kapal dengan drone dan menyemprotkan zat putih menyerupai cat.
“Madleen kini dikelilingi pasukan komando laut Israel,” ungkap Huwaida Arraf, penyelenggara Freedom Flotilla dan pengacara HAM asal AS, kepada CNN.
Siaran langsung dari dalam kapal memperlihatkan aktivis Yasmin Acar menunjukkan sisa zat putih di dek kapal. Ia mengeluh iritasi mata, sementara suara komunikasi dari pihak militer Israel terdengar di latar belakang sebelum video terputus.
Israel menyatakan laut lepas di sekitar Gaza ditutup untuk semua kapal sipil. “Setiap upaya tidak sah untuk menembus blokade adalah berbahaya dan melanggar hukum,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan menyampaikan telah memerintahkan IDF untuk mencegah kapal Madleen ke Gaza. Israel menyebut kapal itu sebagai “yacht selebritas” dan menyangsikan tujuan kemanusiaannya.
Greta Thunberg sebelumnya telah memperkirakan risiko tinggi dalam misi ini. “Kami sadar bahwa misi seperti ini sebelumnya pernah berujung pada kekerasan dan kematian,” ucapnya kepada CNN.
Freedom Flotilla Coalition telah lama menentang blokade Israel atas Gaza dan mencoba menyalurkan bantuan dengan cara langsung. Namun setiap upaya mereka selalu menghadapi tindakan keras dari militer Israel.
Sementara itu, Israel baru mulai mengizinkan kembali masuknya sebagian kecil bantuan ke Gaza setelah 11 minggu blokade total. Organisasi kemanusiaan menilai jumlah bantuan saat ini masih jauh dari cukup, dengan krisis kelaparan semakin parah.
Penahanan kapal Madleen ke Gaza ini kembali memantik perhatian dunia terhadap situasi kemanusiaan di wilayah tersebut. Belum ada informasi resmi soal kondisi para aktivis yang kini ditahan oleh otoritas Israel.