BONE, BONETERKINI.ID – Kepulangan jemaah haji asal Sinjai dari Kloter 3 UPG diwarnai suasana penuh haru. Salah satu jemaah, Resnawati Mustafa Tappa, tiba di Tanah Air tanpa suaminya, Ambo Bennu Petta Nini, yang wafat saat menjalankan ibadah haji di Makkah.
Ambo Bennu, yang berusia 62 tahun, meninggal dunia pada 17 Mei 2025 di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah akibat serangan jantung atau acute myocardial infarction. Jenazah almarhum telah dimakamkan di Pemakaman Syarae, Makkah, dengan tata cara sesuai standar pemulasaraan jemaah haji Indonesia.
Resnawati tak kuasa menahan tangis saat mengenang momen terakhir bersama suaminya. Dalam wawancara di Debarkasi Asrama Haji Sudiang, Makassar, ia menyampaikan bahwa suaminya sangat bertekad untuk mencium Hajar Aswad, salah satu sunnah yang sangat diidamkan oleh jemaah haji.
“Almarhum mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencium Hajar Aswad. Setelah itu, mulai sering mengeluh sesak napas. Saya bawa ke klinik, dan sempat mendapat pertolongan, tetapi nyawanya tak tertolong,” kata Resnawati sambil menahan air mata.
Petugas haji Indonesia langsung memberikan pendampingan kepada Resnawati sejak suaminya mulai dirawat, hingga proses pemakaman dan kepulangannya ke Indonesia. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan yang diterima selama masa-masa berat itu.
Meski kehilangan suami tercinta, Resnawati tetap menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Ia mengaku tabah dan menerima takdir tersebut dengan hati yang ikhlas.
“Saya ikhlas. Kami datang bersama untuk memenuhi panggilan Allah. Meski tidak pulang bersama, saya bersyukur karena beliau meninggal dalam keadaan menjalankan ibadah suci,” ungkapnya.
Kisah jemaah haji asal Sinjai ini menyentuh hati banyak pihak. Doa dan ucapan belasungkawa terus mengalir bagi almarhum serta kekuatan untuk keluarga yang ditinggalkan.
Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan Debarkasi Makassar juga menyampaikan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan psikologis bagi jemaah yang mengalami musibah selama pelaksanaan ibadah haji.