BONE, BONETERKINI.ID – Dua santri Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru sukses mengharumkan nama daerah setelah berhasil meraih juara dalam Lomba Karya Tulis (LKT) Tingkat Nasional yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Lomba ini mengusung tema “Menumbuhkan Tradisi Pesantren yang Ramah Anak: Dari Kitab Kuning ke Ruang Aman Hari Ini”, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari langkah konkret Kemenag untuk memperkuat komitmen pesantren dalam membangun lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan menghargai hak-hak anak.
Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Dr. Basnang Said, menyampaikan bahwa pelibatan santri dalam lomba ini merupakan bentuk pengakuan terhadap peran aktif santri sebagai agen perubahan.
“Santri tidak hanya sebagai peserta didik, tapi juga sebagai subjek perubahan yang mampu menggambarkan cita-cita dan nilai ideal dalam membentuk pesantren yang aman, inklusif, serta kondusif bagi pertumbuhan anak,” ucapnya.
Tradisi Pesantren Ramah Anak Jadi Sorotan
Lomba Karya Tulis ini diharapkan mampu mendorong lahirnya tradisi baru di dunia pesantren. Sebuah tradisi yang tak hanya menekankan pada penguasaan kitab kuning, tetapi juga pada kesadaran kolektif akan pentingnya ruang aman, sehat, dan suportif bagi generasi muda.
Dalam ajang tersebut, dua santri Al-Junaidiyah Biru berhasil menyabet prestasi membanggakan:
- Muhammad Alif Ramdan, santri dari Program PDF Ulya Al-Junaidiyah Biru, meraih Juara I Kategori Karya Tulis Ilmiah Deskripsi.
- Safira Nur Aini, santri Madrasah Aliyah Al-Junaidiyah Biru, meraih Juara III Kategori Tulisan Praktik Nilai Baik.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa santri dari Kabupaten Bone memiliki daya saing nasional, khususnya dalam hal literasi dan keilmuan.
Diharapkan keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi santri lainnya untuk terus berprestasi dan menyuarakan nilai-nilai pesantren yang selaras dengan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di lingkungan pendidikan.