Siswa SD di Bone Jalan Kaki 14 Km ke Sekolah, Nurdin Abdullah Angkat Bicara
Sumber: Instagram/agungpramono

BONE TERKINI, BONE – Beberapa murid Sekolah Dasar (SD) Inpres 7/83 Mamminasae, di desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, terpaksa berjalan kaki menuju sekolah. Hal tersebut dikarenakan lokasi tersebut merupakan wilayah pegunungan, sehingga tidak ada akses jalan yang dapat dilalui kendaraan. Tidak tanggung-tanggung, mereka harus berjalan kaki sejauh 14 km agar dapat bersekolah.




(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Foto-foto mereka saat berangkat sekolah pun beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan. Ialah Agung Pramono, yang memotret perjuangan murid-murid dari pelosok Bone tersebut.

“Untukmu wahai para penentu kebijakan. Ayo ke kampung. Ayo ke desa. Ayo ke gunung. Di sekolah tersebut semua gurunya semangat belajar. Meski hanya satu yang berprofesi sebagai ASN. Tak ada kata lelah untuk mengajar, mencerdaskan mereka yang berjalan kaki 10 jam dari gunung. Berangkat jam 5 subuh. Pulangnya malam hari.” Tulisnya dalam keterangan gambar yang diunggah ke akun instagram miliknya.

Menurut Agung, murid di sana tidak hanya kesulitan dalam akses jalan ke sekolah, melainkan juga gedung sekolah yang mulai rusak. Hal tersebut pun sudah berlangsung sejak lama dan belumĀ  mendapat respons dari pemerintah.




(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

“Bangunan di sekolah mereka sudah mulai ambruk. Setiap tahun permohonan bantuan diajukan ke pemerintah setempat, namun sampai saat ini tidak ada respons. Mungkin karena jaraknya yang begitu jauh dari kota.

Mengetahui kondisi tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, angkat suara.

Lewat unggahan foto-foto di instagramnya, mantan Bupati Bantaeng 2 periode itu menyampaikan komentarnya.

“Foto diatas adalah para siswa yang berjuang demi hak pendidikan mereka di kab. Bone yang berjalan hingga 14 km untuk bersekolah, mereka biasa meninggalkan rumah jam 5 subuh dan sampai di sekolah jam 9 pagi.”




(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

“Jarak bukan menjadi alasan mereka untuk berhenti sekolah. Itulah mengapa hingga hari ini kami terus memperjuangkan infrastruktur yang merata seperti visi Presiden @jokowi, agar tidak ada lagi daerah terisolir dan seluruh masyarakat merasakan keadilan.”

Prof Nurdin juga menyampaikan keyakinannya terkait masih banyaknya kondisi memprihatinkan di daerah lain. Dan berharap agar pembangunan infrsatruktur dapat terus digenjot.

“Kami yakin masih banyak di kabupaten lain yang merasakan hal yang sama. Belum tersentuh infrastruktur yang memadai. Oleh karenanya kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar saudara kita semua bisa merasakan kemerdekaan seutuhnya!”




(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});