Menderita Diare? Ini Dia Ramuan Obat Suku Bugis yang Wajib Kamu Coba
Ilustrasi diare

BONE TERKINI, BONE – Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Selain itu, feses atau tinja pengidap diare lebih encer dari biasanya. Diare bisa disebabkan dari makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.
Selain itu Diare umumnya terjadi ketika cairan dari makanan tidak dapat diserap usus dengan baik. Atau terdapat banyak cairan yang disekresikan ke usus. Normalnya, usus besar mampu menyerap cairan dari makanan yang kita konsumsi dan meninggalkan kotoran setengah padat.
Penyakit Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Merujuk dari data informasi profil kesehatan Indonesia tahun 2017 dari Kemenkes RI, jumlah kasus diare seluruh Indonesia adalah sekitar 7 juta.
Terdapat beberapa gejala Diare yang dialami seseorang. Biasanya penderita akan merasakan satu atau lebih gejala seperti, perut terasa mulas, tinja encer (buang air besar cair) atau bahkan berdarah, mengalami dehidrasi, pusing, lemas, dan kulit kering.
Kebanyakan orang menderita penyakit diare satu atau dua kali dalam setahun. Selain itu diare bisa berlangsung 2-3 hari dengan ditangani obat-obatan yang dijual bebas. Namun pada kasus khusus, diare bisa berlangsung berminggu-minggu.
Bagi suku Bugis penyakit Diare merupakan hal yang bisa terjadi dan diidap siapa saja. Sebelum obat kimia hadir untuk menyembuhkan Diare, Suku Bugis memiliki ramuan atau obat tradisional yang digunakan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami.
Seperti penggunaan pucuk jambu biji (Psidium guajava) yang dimasak. Dari hasil rebusan tersebut kemudian airnya diminum dan dipercaya mampu menyembuhkan dan menjadi obat diare yang manjur.
Selain itu pemanfaatan Daun sirsak (Annona muricata) yang dimasak juga memiliki khasiat yang sama. Air hasil rebusan daun sirsak tersebut akan diminum untuk menetralkan racun-racun di dalam tubuh. 
Bisa pula menggunakan pucuk papaya yang dimasak kemudian di
campurkan dengan bawang merah, lalu diminum. 
Kemudian air kelapa muda yang diminum juga menjadi ramuan atau obat tradisional suku Bugis sebagai obat diare.
Untuk mencegah diare, tentunya kita dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan makanan, serta hindari konsumsi makanan dan meminum air yang tidak dimasak hingga matang.