BONE, BONETERKINI.ID – Pemerintah Kabupaten Bone melalui gerakan “Lissu Massikola” terus berupaya menyekolahkan anak-anak di Bone untuk kembali mengenyam pendidikan.
Kepala Bappeda Bone Ade Fariq Ashar menjelaskan tahun lalu sebanyak 8.688 anak kembali disekolahkan. Sementara tahun ini pihaknya menarget 10.123 orang untuk dikembalikan bersekolah.
“Gerakan Lisu Massikola ini tahun lalu mengembalikan 8.688 orang bersekolah. Tahun ini kita targetnya 10.123 orang dikembalikan bersekolah,” jelasnya.
Bappeda merencanakan akan me-launching kegiatan gerakan Lisu Massikola pada 23 Desember mendatang. Menurutnya untuk pengembalian tahap awal diperkirakan 1.000-an orang.
“Kita juga merujuk pada Dapodik Dinas Pendidikan untuk anak tidak sekolah. Yang pasti kegiatan ini akan berkelanjutan terus menerus,” lanjutnya.
Adapun gerakan “Lisu Massikkola” ini berkaitan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Data anak tidak sekolah ini dinamis. Jumlah angka putus sekolah tercatat untuk tahun 2022 sebanyak 54.000 dan sudah dikembalikan secara bertahap sejak tahun 2020,” sebutnya.
Ade menambahkan, kegiatan ini berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Bone, pemerintah desa untuk menyediakan perlengkapan sekolah. Untuk sekolahnya ada yang dikembalikan ke sekolah formal, ada juga yang non formal.
“Biasanya yang non formal usianya yang sudah tua. Kalau malu bisa dipakai penyetaraan, atau pendidikan non formal atau pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Kalau sekolahnya akan dikembalikan di sekolah yang ada desanya atau yang terdekat,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan