Daftar Potensi Tempat Wisata yang Ada di Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone
Obyek Wisata Budaya Tugu Malamung Patu di Kecamatan Ajangale.

BONE TERKINI, BONE – Kecamatan Ajangale merupakan salah satu kecamatan yang berada di sebelah utara Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Letaknya berbatasan langsung dengan Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo. Sekitar 46 km dari Ibu Kota Kabupaten.

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dua Boccoe, Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Amali dan di bagian barat berbatasan dengan Soppeng dan Wajo.

Luas wilayah keseluruhan Kecamatan Ajangale 139 KM2 atau sekitar 3,05 persen dari keseluruhan wilayah Kabupaten Bone. Total populasi yang mendiami wilayah Ajangale diperkirakan 14.992 jiwa.

Dalam hal wisata, Ajangale termasuk salah satu wilayah di Bone dengan tempat wisata yang minim. Terutama obyek wisata alam.

Hal tersebut berdasarkan penelusuran yang Bone Terkini lakukan melalui berbagai referensi. Termasuk data dari Pemerintah Kabupaten Bone hingga diskusi dengan warga yang berasal dari sana.

Ke semuanya merupakan Kawasan peruntukan pariwisata budaya.

Dari hasil penelusuran tersebut, Berikut Bone Terkini sajikan beberapa obyek wisata yang bisa Anda kunjungi di Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone:

1. Tugu Malamung Patu

Tugu ini berada di desa Telle kecamatan Ajangale.

Dalam sebuah referensi yang tercata dalam lontara Bugis, diperoleh informasi bahwa pada masa Kerajaan Bone di bawah pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge (1544-1574), pihak Bone beberapa kali mengalami bencana perang yang didalangi oleh pihak Gowa dan Luwu. 

La Tenrirawe Bongkangnge merupakan Arumpone ketujuh, bertakhta menggantikan ayahnya La Uliyo Botee. Pada masa pemerintahannya, tiga kerajaan kecil Bugis di selatan Bone meminta pertolongannya untuk membebaskan mereka dari pengaruh kerajaan Gowa.

Meskipun Bone saat itu kerap unggul, namun kerugian berupa  harta benda dan sumber daya manusia (SDM) serta kehidupan sosial masyarakat dan budaya tidak dapat terhindarkan.

Hal inilah yang membuat La Tenri Rawe menjalin hubungan kerja sama dengan Kerajaan Wajo lewat Arung Matowa Wajo yang bernama To Uddamang. Ini dilakukan La Tenrirawe guna memperkuat kedudukan Bone sebagai suatu kerajaan yang tangguh.

Kemudian kerja sama diperluas hingga ke Soppeng melalui Datu Soppeng yang bernama Lamappaleppe PollipuE Datu Soppeng. Maka diadakanlah pertemuan antar ketiganya di Cenrana untuk memperkuat hubungan antara Bone, Soppeng, dan Wajo.

Dari pertemuan tersebut disepakati akan ada pertemuan selanjutnya di Timurung, bagian Bone Utara pada tahun 1572 M. Setelah sampai pada waktu yang telah ditentukan, maka berkumpullah orang Bone, orang Soppeng, dan orang Wajo di suatu tempat yang bernama Bunne Timurung.

Pertemuan ketiga kerajaan ini lantas dikenal dengan Perjanjian/Pertemuan Tellumpoccoe.

Penanda sahnya perjanjian ketiganya selanjutnya ditandai dengan persitiwa mallamung patu (menenggelamkan batu). 

Hal ini lah yang menjadi latar belakang penyebutan lokasi tempat penenggelaman batu itu sebagai Tugu Mallamung Patu.

2. Kerajinan Tangan Perak/Kuningan 

Lokasinya di Desa Pompanua kecamatan Ajangale. Merupakan produksi industri rumaha yang sudah banyak diekspor ke mancanegara sebagai cinderamata (souvenir) dan juga sebagai aksesoris pakaian adat Bugis yang bertempat di Desa Pompanua Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone. 

3. Kerajinan Baju Bodo

Kerajinan Baju Bodo berada di Desa Pompanua kecamatan Ajangale.

Tidak banyak catatan sejarah yang Kami temukan terkait bagian ini.

itulah beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi di Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone. Jika punya referensi tentan obyek wisata yang lain di Kecamatan Ajangale, kalian bisa menghubungi Kami melalui Instagram @boneterkini.