Dinas Ketahanan Pangan Gelar Gerakan Pangan Murah di Enam Zona Sulsel
Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Zona 1 di Kota Makassar.

BONETERKINI.ID – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel dan Tim Penggerak PKK Sulsel, menggelar Gerakan Pangan Murah secara serentak di enam zona Sulsel pada 20-25 Oktober 2022.
“Sebagai langkah awal, kita lakukan Gerakan Pasar Murah ini selama satu minggu ke depan. Ini bertujuan menekan inflasi dan membuktikan bahwa ketersediaan pangan di Sulawesi Selatan itu kuat, tidak kekurangan sama sekali, malah produksinya lebih,” ujar Kemal Redindo selaku Plt Kepala DKP Sulsel.
Adapaun enam zona tersebut masing-masing zona 1 yang dipusatkan di Kota Makassar meliputi Gowa, Takalar dan Maros, dan Zona 2 yakni di Kabupaten Bulukumba melibatkan Jeneponto, Bantaeng dan Selayar.
Selanjutnya, Zona 3 yakni di Kabupaten Soppeng melibatkan Bone, Wajo dan Sinjai. Zona 4 yakni di Kota Parepare, melibatkan Barru, Pinrang dan Sidrap. 
Zona 5 yakni di Kota Palopo melibatkan Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. Dan Zona 6 yakni di Kabupaten Tana Toraja melibatkan Toraja Utara dan Enrekang.
Sejumlah komoditi dijual dalam Gerakan Pangan Murah ini antara lain, beras premium, beras medium, minyak goreng, gula pasir, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan lainnya.
“Harganya jauh lebih murah dibanding yang ada di pasaran, beras premium misalnya, jika di pasaran harganya Rp 12 ribu, disini hanya dijual dengan harga Rp 10.400. Kemudian minyak goreng, yang harganya Rp 13 ribu, disini hanya dijual Rp 11 ribu,” tambah Kemal menjelaskan.
Ia menambahkan, Gerakan Pangan Murah 2022 ini juga dirangkaikan dengan demo aneka masakan pangan lokal berbasis sagu. Selain itu, juga diadakan talk show pengembangan diversifikasi pangan lokal sagu.
Sementara, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi Gerakan Pangan Murah ini. Menurutnya, sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis, termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat yaitu pangan murah yang berkualitas.
“Permasalahan mendasar yang membuat gejolak perekonomian dan kebutuhan masyarakat itu adalah pangan pokok, seperti cabai. Sehingga kegiatan ini penting untuk menekan inflasi sehingga kita mampu mengantisipasi dengan baik ancaman krisis pangan global,” kata Andi Sudirman.