BONE, BONETERKINI.ID – Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat Direktoral Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang menggelar sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Salomekko, Selasa (28/7/20) kemarin.
Sosialisasi tersebut dibuka langsung Wakil Bupati (Wabup) Bone H Ambo Dalle serta menjelaskan kondisi Bendungan Salomekko yang masuk dalam klasifikasi bahaya.
Bendungan Salomekko dibangun tahun 1998 lalu dan kini sudah berusia 22 tahun. Dengan kapasitas 8,2 juta meterkubik dan masuk dalam klasifikasi bahaya tingkat 4 dari 5 klasifikasi.
Wabup mengimbau para camat sampai level kepala desa agar menyebarkan sosialisasi RTD ini kepada masyarakat.
“Kita harus selalu waspada dan mawas diri. Karena musibah bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,” terang wabup.
“Bendungan Salomekko bermanfaat untuk irigasi dan objek wisata. Namun, di samping memiliki manfaat yang besar, juga menyimpan potensi bahaya yang besar pula” tambahnya.
Kasi bendungan, Muh Firdaus mewakili Kepala Balai Besar Pompengan Jeneberang mengingatkan, bendungan yang runtuh, akan menimbulkan banjir bandang yang dahsyat sampai jauh ke daerah hilir yang akan mengakibatkan timbulnya banyak korban serta kerusakan lingkungan yang parah.
“Untuk itu perlu dilakukan Rencana Tanggap Darurat untuk mencegah musibah tersebut,” kuncinya.
Tinggalkan Balasan