Ilustrasi |
BONETERKINI.ID – Nadir Kabah merupakan fenomena astronomis dimana Matahari berada tepat di nadir (titik terbawah) saat tengah malam di lokasi Ka’bah, Mekkah, Arab Saudi.
Sehingga, ujung bayangan Matahari yang mengalami pagi, siang dan sore akan mengarah ke kiblat.
Fenomena Nadir Ka’bah sendiri akan terjadi pada Jumat, 14 Januari 2022 besok dan hal ini dapat menjadi momentum bagi umat muslim di dunia, termasuk Indonesia untuk menentukan arah kiblat.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) BRIN, mencatat fenomena nadir Ka’bah berlangsung dua kali dalam setahun.
Tahun 2022, fenomena ini terjadi pada 14 Januari pukul 00.29.30 Waktu Arab Saudi (06.29.30 WIT) dan terjadi kembali pada 29 November pukul 00.08.45 Waktu Arab Saudi (06.08.45 WIT).
Nadir Kabah untuk mengoreksi arah kiblat ini dapat digunakan bagi wilayah dengan posisi Matahari berada di atas ufuk.
Terdapat beberapa wilayah yang termasuk mulai Propinsi Maluku (kecuali Pulau Buru), Propinsi Papua Barat, Propinsi Papua, Timor Leste (kecuali distrik Oecussi), Papua Nugini, Selandia Baru, sebagian besar Australia, negara-negara di Oseania, Amerika Serikat, sebagian besar Kanada, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melakukan koreksi arah kiblat, yaitu:
1. Tegak lurus atau posisi tongkat maupun bandul diletakkan tegak lurus ke permukaan Bumi.
2. Rata atau tempat meletakkan benda maupun jatuhnya bayangan Matahari harus rata.
3. Tepat waktu, artinya penunjuk waktu harus terkalibrasi dengan baik dan pengukuran dilakukan pada waktu yang ditentukan.
4. Pengukuran untuk koreksi arah kiblat dapat dilakukan 40 menit sebelum dan sesudah waktu yang ditentukan dengan toleransi setengah menit jika cuaca kurang mendukung.
Tinggalkan Balasan