![]() |
Ilustrasi. |
BONETERKINI.ID – Ketika seseorang ingin tidur banyak orang yang mungkin lebih nyaman tidur dengan lampu padam. Meski begitu, juga terdapat sejumlah orang yang takut dengan kegelapan, sehingga memilih tidur dengan lampu menyala.
Dilansir dari Sleep foundation, ternyata tidur dengan lampu yang menyala mampu menimbulkan beberapa efek buruk bagi kesehatan.
Misalnya paparan cahaya dari lampu ketika tiduur bisa merangsang jalur saraf dari mata ke bagian otak yang mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lain yang berperan untuk membuat seseorang merasa mengantuk atau terjaga.
Dampaknya tidur dengan lampu menyala akan mempersulit seseorang untuk tidur nyenyak.
Selain itu, tidur dengan lampu menyala juga mendatangkan berbagai masalah kesehatan lainnya seperti:
1. Depresi
Tidur dengan lampu menyala bisa mengakibatkan depresi. Alasannya, cahaya biru dari perangkat elektronik menimbulkan efek negatif untuk suasana hati.
Sebab kurang tidur dapat menyebabkan kemurungan dan lekas marah pada orang dewasa. Sedangkan pada anak-anak, kurang tidur bisa membuat mereka lebih hiperaktif.
2. Obesitas
National Institutes of Health mempublikasiakan bahwa obesitas cenderung dialami oleh wanita yang kerap tidur dengan televisi atau lampu menyala.
Sebanyak 17 persen partisipan studi juga menunjukkan, berat badan bisa meningkat hampir lima kilo dalam satu tahun.
Salah satu penyebab obesitas yang disebabkan oleh kurang tidur adalah asupan makanan. Semakin sedikit tidur yang didapatkan, maka semakin banyak makanan yang dikonsumsi.
Hal ini dapat memengaruhi waktu makan, di mana seseorang cenderung makan larut malam yang otomatis dapat menambah berat badan.
3. Kurang Waspada
Seseorang yang tidak mendapatkan tidur secara berkualitas berdampak pada kurangnya rasa waspada.
Hal ini tentu berbahaya jika seseorang perlu mengendarai mobil atau menggunakan jenis mesin lainnya. Misal pada lansia, mereka rentan terjatuh apabila kurang mendapatkan tidur yang berkualitas.
4. Peningkatan Risiko Penyakit Kronis
Tidur dengan lampu menyala dalam jangka panjang juga bisa menempatkan seseorang pada risiko penyakit kronis. Ini termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, dan diabetes melitus.