Tekan Lonjakan Harga, 11 Juta Liter Minyak Goreng Rp14 Ribu per Liter Siap Diguyur ke Pasar
Deretan merek minyak goreng di Swalayan.

BONETERKINI.ID – Harga minyak sawit mentah (CPO) kini meroket berimbas kenaikan harga minyak goreng dalam negeri. Bahkan untuk kemasan 2 liter yang biasanya sekitar Rp25.000 kini mencapai harga Rp35.000.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku telah memanggil produsen-produsen minyak goreng sebagai upaya untuk menekan harga minyak goreng.

Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) bersama produsen minyak goreng kini sepakat untuk menggenlontorkan 11 juta liter minyak goreng ke pasar dengan harga Rp 14.000 per liter. 

“Dirjen Perdagangan Dalam Negeri sudah memanggil industri minyak goreng untuk bekerja sama dengan retail. Sekarang kita sudah mempunyai kesepakatan untuk 11 juta liter itu dijual dengan harga Rp 14.000 (per liter). Kerja sama dengan Aprindo, sudah jalan,” jelas Lutfi.

“Ini bukan inisiatif pemerintah, hanya mempertemukan antara penjual dan pembeli. Ini yang kita kerjakan,” Lutfi menambahkan.

Dari data Kemendag pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini masih tergolong aman. Kebutuhan minyak goreng nasional sebesar 5,06 juta ton per tahun, sedangkan produksinya bisa mencapai 8,02 juta ton.

Adapun kenaikan harga minyak goreng  dalam negeri dipicu turunnya panen sawit pada semester ke-2. Sehingga, suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng.

Selain itu adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30.

Kemendag juga meminta agar asosiasi dan produsen minyak goreng sawit agar tetap memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana minimal hingga menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2022.

“Kami meminta baik asosiasi maupun produsen minyak goreng sawit untuk tetap memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana untuk menjaga pasokan di dalam negeri dengan harga terjangkau minimal hingga menjelang Natal dan Tahun Baru 2022. Kami juga terus memantau pendistribusiannya dengan menggandeng asosiasi ritel modern agar minyak goreng kemasan sederhana mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat,” kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan.