Siap-siap Cicilan Makin Mahal Dampak Kenaikan Suku Bunga oleh BI
Ilustrasi.

BONETERKINI.ID – Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga BI 7days reverse repo rate 50 bps menjadi 4,25%. Sebelumnya, BI juga telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Dikethaui bunga acuan merupakan patokan untuk menentukan suku bunga dana dan bunga kredit. Kebijakan ini dilakukan beberapa saat setelah pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax.
“Justru kalau BI tidak menaikkan suku bunga acuan, dampaknya besar, dampak negatifnya besar. Dan itu mempengaruhi ekonomi yang ujung-ujungnya ditanggung oleh masyarakat,” ungkap Ekonom.
Meski demikian, kenaikan suku bunga acuan memberikan dampak lain kepada masyarakat. 
Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid mengatakan, suku bunga kredit untuk kendaraan akan mengalami kenaikan menyusul kenaikan suku bunga BI tersebut.
Menurutnya, jumlah orang yang mencicil motor, mobil atau rumah akan berkurang. Kelompok masyarakat itu akan mengalihkan fokus dan mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM.
Namun, dia menuturkan, penyesuaian kredit kendaraan yang masuk dalam suku bunga kredit konsumsi ini akan berjalan relatif lebih lambat. Dia mengatakan, kredit perbankan saat ini mulai tumbuh, sementara likuiditas bank masih longgar.
Hal itu membuat bank tidak segera melakukan penyesuaian suku bunga saat BI mengerek bunga acuan sebelumnya. Menurut Tauhid saat ini pertumbuhan kredit yang cukup tinggi ada pada kredit modal kerja dan investasi.