Ilustrasi. |
BONE, BONETERKINI.ID – Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) mencatat hingga bulan Maret 2022, realisasi KUR di Kabupaten Bone mencapai Rp.422,48 miliar atau 9,47% dari total realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp.4,46 triliun.
Kepala KPPN Wtampone, Rintok Juhirman mengatakan pada triwulan I 2022 realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Bone merupakan tertinggi kedua jika dibandingkan dengan 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
’’Apabila dilihat dari jumlah debitur KUR, Kabupaten Bone juga merupakan yang terbesar kedua yaitu sebanyak 9.273 debitur atau 9,00% dari total debitur di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 103.070 debitur sampai dengan bulan Maret 2022,” ungkapnya.
Adapun dari jenis skema kredit, Kredit Mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Bone, yaitu sebesar Rp.343,96 miliar atau 81,42% dari total realisasi sebesar Rp.422,48 miliar. Disusul, Kredit Kecil sebesar Rp.74,22 miliar atau 17,57%, dan Kredit Super Mikro (Supermi) sebesar Rp.4,30 miliar atau 1,02%.
“Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Bone, Bank BRI merupakan yang terbesar realisasi sampai dengan bulan Maret 2022 yaitu sebesar Rp.374,12 miliar atau 88,55% dari total sebesar Rp.422,48 miliar, disusul Bank Mandiri sebesar Rp.25,47 miliar atau 6,03%. Bank BNI sebesar Rp.18,93 miliar atau 4,48%, BSI sebesar Rp.3,23 miliar atau 0,77% dan BPD Sulselbar sebesar Rp.730,00 juta atau 0,17%,’’ bebernya.
Sementara itu, dari sektor ekonomi di Kabupaten Bone, terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan dengan menyerap KUR sampai Rp.280,60 miliar atau 66,42% pada bulan maret
Lalu disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp.99,85 miliar atau 23,63% dan ketiga sektor Perikanan sebesar Rp.14,56 miliar atau 3,45%, sisanya terdistribusi di berbagai sektor ekonomib lainnya yang perlu mendapat perhatian dan terus dikembangkan.
’’Saya berharap meski masih dalam situasi pandemic covid, saat ini pelaku UMKM dapat memanfaatkan KUR sebagai salah satu sumber pembiayaan yang murah karena mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah UMKM bangkit, Indonesia Kuat,’’ ungkapnya.
Tinggalkan Balasan