Pemerintah Beri Bantuan Rp2,4  Juta Demi Putar Ekonomi Pelaku Usaha Mikro

BONE, BONETERKINI.ID – Pemerintah siapkan total dana mencapai Rp28 triliun yang akan dibagikan kepada 12 Juta pelaku usaha mikro dan kecil pada HUT RI ke-75 yang masing-masing menerima bantuan produktif sebesar Rp2,4 Juta.

BACA JUGA: Sri Mulyani: Pemerintah Godok Rencana Beri Ponsel dan Pulsa untuk Pelajar, Ini Syaratnya

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan bantuan produktif tersebut harus lewat usulan dari lembaga yang membidangi koperasi dan UMKM tingkat provisi dan kabupaten/kota yang telah disahkan sebagai badan hukum.

Seperti usulan kementerian/lembaga, perbankan, perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lembaga penyalur program kredit pemerintah yang terdiri atas BUMN dan badan layanan umum (BLU).

BACA JUGA: Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Resmi Ditunda

Adapun seleksi bagi penerima bantuan modal ini akan ketat. Syarat mutlak, penerima bantuan memiliki usaha mikro yang dilampirkan dengan surat usulan. Tujuannya, bantuan modal dapat benar-benar membantu pemilik usaha yang kurang modal.

Ekonom dari Perbanas Institute Piter Abdullah Redjalam menilai hibah tersebut akan sangat berguna bagi pelaku usaha, terutama usaha ultra mikro alias pedagang cilik. Kelompok usaha ini, seperti tukang bakso, warung makan yang berjualan keliling di perumahan.

“Tapi mereka sudah memakan modalnya. Misalnya pedagang bakso, tidak jualan satu minggu akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) itu pasti sudah menjadikan modalnya untuk bertahan hidup. Sekarang tak punya modal untuk bangkit lagi,” ungkap Piter kepada dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (13/8/20).

Ia melanjutkan dampaknya bagi UMKM dan efek berganda yang dihasilkan dari bantuan hibah Rp2,4 juta mungkin tidak terasa signifikan. Namun, setidaknya, bantuan itu bisa menahan jatuhnya ekonomi semakin dalam.

“Bantuan ini tidak membuat UMKM kembali seperti sebelum pandemi, tidak membuat ekonomi langsung bangkit. Tapi, setidaknya meningkatkan ketahanan dunia usaha agar tidak bangkrut duluan. Kalau mati duluan membangkitkannya lagi susah,” jelas Piter.