![]() |
Ilustrasi. |
BONE, BONETERKINI.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut pemerintah akan mengurangi peredaran LPG 3 kg yang selama ini masuk dalam barang subsidi.
Diketahui pemerintah bersama PT PLN (Persero) saat ini sedang menggencarkan program konversi kompor gas menjadi kompor listrik atau induksi untuk rumah tangga.
Konversi ini jadi salah satu upaya mengurangi subsidi LPG 3 kilogram. Menurutnya pengurangan LPG 3 Kg ini akan dilakukan secara bertahap.
Meski begitu, dirinya belum bisa memastikan apakah LPG 3 kg akan dihapus seiring banyaknya produk alternatif. Dia hanya berharap beban subsidi LPG 3 kg yang mayoritas masih diimpor bisa terus ditekan tahun demi tahun.
“Diminimalkan, tapi ini kan it takes time (butuh) beberapa tahun. Mau enggak kita impor barang luar terus? Kan enggak mau,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan program konversi kompor listrik untuk rumah tangga bisa menghemat APBN hingga Rp 16,8 triliun untuk 15,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) per tahun.
Darmawan menjelaskan, angka tersebut didapat dari proses uji klinis yang sedang dilakukan PLN mulai tahun ini hingga tahun 2025. Adapun tahun ini, program konversi kompor induksi ditargetkan menyasar 300.000 KPM.
“Saving ini dari fakta bahwa per kilogram LPG, biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp 20.000 sedangkan per kilogram listrik ekuivalen biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp 11.300 per kilogram listrik ekuivalen,” jelas Darmawan.
Tinggalkan Balasan