![]() |
Simulasi penyuntikan vaskin Covid-19 |
BONE, BONETERKINI.ID – Sebanyak 1,8 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac telah tiba di Indonesia pada Kamis (31/12/20). Sebelumnya, pada (6/12) lalu juga datang 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang saat ini tengah diuji klinis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Pemerintah telah menyiapkan tata cara pelaksanaan vaksin dan mencanangkan pemberian vaksin Corona (covid-19) tahap pertama dimulai Januari sampai April 2021.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor Hk.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dijelaskan bahwa nama-nama penerima vaksin terdapat dalam Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019.
Selain itu masyarakat penerima vaksin Covid-19 akan mendapatkan pemberitahuan melalui SMS Blast pada hari ini, Kamis (31/12/20) dan wajib mengikuti pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Adapun sasaran pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 merupakan masyarakat kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tahap pertama vaksinasi Covid-19 di Indonesia ditargetkan satu hingga dua minggu lagi sehingga tahap distribusi akan dilanjutkan di sejumlah provinsi.
“Saya merasa bahwa tahap pertama mengenai penyediaan dan persetujuan vaksin insyaallah seminggu atau dua minggu lagi,” kata Budi dalam konferensi pers virtual di Bio Farma, Bandung, Rabu (30/12/2020).
Hingga saat ini, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu hasil interim data uji klinis vaksin Corona Sinovac di Bandung. Hal ini menjadi salah satu penilaian nantinya pemberian izin penggunaan darurat (EUA).
Selain vaksin Sinovac Indonesia juga membeli vaksin Corona AstraZeneca dan Novavax masing-masing sebanyak 50 juta dosis vaksin. Menkes Budi juga menyebut usaha vaksinasi COVID-19 bukan semata-mata usaha Kemenkes sendiri, tetapi melibatkan banyak pihak.
Tinggalkan Balasan