Ilustrasi |
BONETERKINI.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumuman Program Kartu Prakerja akan tetap berlanjut pada 2022.
Pelatihan program Kartu Prakerja nantinya pada enam bulan pertama masih dilakukan secara online. Namun untuk semester II 2022 akan diselenggarakan secara tatap muka atau offline.
“Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun depan dan dalam enam bulan programnya masih sama. Enam bulan berikutnya diharapkan kita sudah bisa membuat program yang luring, bukan hanya daring,” jelasnya.
Konsep kartu prakerja sendiri merupakan program untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan masyarakat agar memiliki kemampuan yang sesuai dengan dunia usaha.
Selama ini Kartu Prakerja diselenggarakan dalam bentuk semi bantuan sosial (bansos). Pasalnya masa pandemi COVID-19 ini, banyak angkatan kerja yang masih menganggur ditambah meningkatnya jumlah karyawan yang terkena PHK.
“Dan kembali kepada program awal, bukan hanya semi bansos tapi juga mendorong re-skilling agar sesuai kebutuhan digitalisasi ke depan,” ujarnya.
Hingga sekarang, program ini telah diikuti oleh 11,4 juta masyarakat dari 514 kabupaten kota di Indonesia dengan setiap peserta mendapatkan dana Rp 2,4 juta.
Selain itu menurut Airlangga, program Kartu Prakerja juga menciptakan market baru yaitu edutech atau pendidikan dan pelatihan secara digital.
“Karena banyak orang yang ikut Kartu Prakerja untuk pertama kalinya memiliki rekening dalam bentuk e-wallet. Jadi ini akselerasi yang mendapat apresiasi masyarakat dan global,” ujarnya.
Program Kartu Prakerja ini telah dimulai pemerintah sejak 2020 yang menjadi wadah masyarakat dalam meningkatkan kemampuan sekaligus jaring pengaman sosial di masa pandemi.
Tinggalkan Balasan