(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
BONE TERKINI, PEKANBARU – Kebakaran yang melanda beberapa wilayah di pulau Sumatera dan Kalimantan mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi. Ia pun memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI terjun langsung ke lokasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Kebakaran ini menjadi masalah klasik bagi Indonesia. Setiap tahun terus berulang.
Menurut Jokowi, kebakaran tersebut sejatinya bisa dipadamkan jika saja cepat ditindak.
“Kebakaran hutan dan lahan di Riau dan sekitarnya seharusnya tidak terulang lagi kalau saja titik-titik api yang muncul sudah dipadamkan sejak dini, sebelum menjadi ratusan titik api. Perangkat pemerintah dari pusat sampai daerah, juga aparat keamanan sebenarnya mampu melakukan upaya pencegahan.” Ungkap Jokowi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Menurutnya, kabakaran ini lambat penanganan disebabkan kurangnya koordinasi dari pihak-pihak di bawah.
“Gubernur memiliki perangkat-perangkat sampai ke bawah: bupati, wali kota, camat, kepala desa. Pangdam punya perangkat dari danrem, dandim, koramil, sampai para babinsa. Kapolda juga punya perangkat dari kapolres, kapolsek, sampai babinkamtibmas.”
“Masalahnya di mana? Kerja sama yang kurang efektif, inisiatif yang tidak maksimal, sehingga perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik. Padahal, seperti saya ingatkan berkali-kali, pencegahan kebakaran lahan dan hutan itu mutlak harus dilakukan.” Lanjutnya.
Presiden Indonesia terpilih itu juga menginstruksikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk merekayasa hujan buatan yang lebih luas.
“Semalam, setiba di Kota Pekanbaru, dalam rapat terbatas bersama jajaran terkait saya meminta Badan Nasional Penanggulanan Bencana melakukan proses hujan buatan dengan cakupan yang lebih luas sembari menambah pasukan maupun petugas pemadam.”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Salah satu yang menjadi perhatian Jokowi ialah dilakukannya penindakan terhadapa pelaku pembakaran hutan.
“Tindakan tegas penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan baik yang berasal dari kalangan korporasi maupun individu. Ketiga, melakukan pencegahan di lokasi-lokasi sekitar maupun lainnya agar titik api yang telah diketahui tidak membesar dan menyebabkan meluasnya karhutla.” Kuncinya.
Tinggalkan Balasan