Ilustrasi bulan perbani awal |
BONE, BONETERKINI.ID – Pusat Riset Sains Antariksa (Pussainsa-LAPAN) mencatat akan ada fenomena langit yang terjadi selama pekan ini mulai 11 hingga 17 Oktober 2021. Adapun fenomena langit itu dapat disaksiksikan di langit Indonesia.
Fenomena antariksa pertama yaitu puncak fase bulan perbani awal yang akan terjadi pada Rabu 13 Oktober tepatnya pukul 10.25 WIB/ 11.25 WITA/12.25 WIT.
Fenomena ini dapat disaksikan dengan mata telanjang dimana saat itu fase Bulan terkonfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan yang membentuk sudut siku-siku (90 derajat) dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.
Selain itu bulan akan terbit ketika tengah hari dan berkulminasi ketika Matahari terbenam. Ketika fenomena ini terjadi kita dapat menyaksikan penampakan Bulan sebelum Matahari terbenam hingga tengah malam ketika Bulan itu terbenam.
Selanjutnya pada periode tengah malam kemewahan tersedia bagi para pengamat langit untuk bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan dan minim polusi cahaya.
Sementara pada periode atau fase Bulan perbani terakhir akan terbit ketika tengah malam dan berkulminasi ketika matahari terbit.
Fenomenanya adalah bulan masih dapat dilihat tergantung di langit meski matahari telah terbit dan Bulan baru akan terbenam ketika tengah hari.
Peneliti Pussainsa-LAPAN, Andi Pangerang, mengatakan bahwa Bulan perbani awal ini sudah dapat disaksikan ketika terbit saat tengah hari dari arah Timur-Tenggara, berkulminasi di arah Selatan ketika terbenam matahari dan kemudian terbenam di arah Barat-Barat Daya setelah tengah malam.
“Bulan berjarak 370.469 kilometer dari Bumi ketika puncak fase perbani awal dan berada di sekitar konstelasi Sagitarius,” kata Andi seperti dikutip dari situs resmi LAPAN beberapa waktu lalu.
Tinggalkan Balasan