Hasil Rapid Test Corona Pasien di Bone Keluar, Akuratkah? Simak Penjalasannya

BONE, BONETERKINI.ID – Salah seorang pasien yang memiliki gejala mirip Covid-19 asal Kecamatan Sibulue telah dilakukan rapid test, hari ini, Minggu 12 April 2020. Hasilnya positif.

BACA JUGA: Sibulue dan TR Barat Masih Dominasi Kasus ODP Corona di Bone

Hal tersebut diungkapkan juru bicara Satgas Covid-19 Bone, dr Yusuf.

“Hari ini Wanita 35 tahun asal Sibulue masuk ke rumah sakit dengan keluhan demam dan gejala covid lainnya, disertai bintik-bintik merah pada kulit. Setelah diobservasi oleh tim dokter dan dilakukan rapid test dengan hasil positif.” Jelasnya.

Menurut dr Yusuf, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pasien tersebut akan dirujuk secepatnya ke  RS Wahidin Makassar.

“Untuk memastikan apakah penyebabnya virus, khususya Covid-19, pihak rumah sakit sedang mempersiapkan untuk dirujuk ke RS Wahidin Makassar.”

Kabar ini pun langsung membuat panik masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa hasil tes tersebut sudah pasti positif Virus Corona (Covid-19).

Namun benarkah hasil rapid test memiliki akurasi tinggi? Ternyata tidak. Alat ini ternyata tidak sepenuhnya valid ketika digunakan untuk melakukan tes positif Corona, karena dapat memunculkan negatif palsu ataupun positif palsu karena beberapa alasan.

Menurut dr Yusuf, hasil rapid test tersebut, meski positif, belum berarti positif corona.

“Gambaran rapid test tersebut berarti pada tubuh pasien telah terbentuk antibodi untuk melawan antigen penyebab dia sakit. Bisa saja berasal dari, bakteri, parasit, atau virus.”

Dengan kata lain, tidak perlu panik jika hasil rapid test positif. Karena Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2.

Umumnya, rapid test digunakan kepada orang yang memiliki kontak dengan orang yang telah dinyatakan positif Covid-19. Namun, hasil wawancara dari pasien, ia mengaku tidak pernah keluar Bone dalam  2 pekan terakhir apa lagi melakukan kontak dengan penderita Covid-19.

“Hasil wawancara pasien tersebut mengaku tidak pernah ke luar daerah Bone dalam 14 hari terakhir dan tidak pernah kontak dengan penderita konfirmasi Covid-19.” Jelas dr Yusuf.