BONE TERKINI, BONE – Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg kembali dirasakan masyarakat Kab. Bone khususnya masyarakat Kecamatan Tellu Siattinge.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pasalnya beberapa pangkalan penjual gas elpiji 3 kg yang dijumpai kosong. Hal ini memaksa masyarakat untuk mencari tabung gas elpiji 3 kg di pengecer-pengecer dengan harga yang tidak wajar untuk gas bersubsidi.
Salah satu warga Desa Lanca Kec. Tellu Siattinge yang ditemui, Sandi, menuturkan bahwa saat ini sangat sulit untuk mencari gas elpiji 3 kg, kalaupun dapat harganya pasti tinggi hingga Rp. 35 ribu per tabung.
Dirinya mengaku kaget ketika mendapat gas elpiji 3 kg dengan harga tersebut, sebab harga itu hampir dua kali lipat dari harga biasanya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
“Sebanarnya harga nya itu sudah tidak wajar sekali, tapi mau tidak mau haruski beli karena kebutuhan untuk bisa memasak,” ujarnya, Minggu 18 Agustus 2019.
Sementara itu, di tempat yang berbeda, yakni Kelurahan Otting Kec. Tellusiattinge, salah satu warga, Kamaruddin, menuturkan bahwa warga di kelurahan ini belum pernah merasakan harga gas elpiji subsidi sesuai HET Harga Eceran Tertinggi, pasalnya di daerah tersebut belum terdapat pangkalan dan hanya bisa membeli di pengecer-pengecer dengan harga tinggi.
“Seharusnya pihak Pertamina dan Pemkab harus bisa mengontrol hal-hal seperti ini, harus selalu melakukan pengawasan dan pengendalian supaya persebaran pangkalan itu merata sehingga kelangkaan seperti ini bisa diatasi” tegasnya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Kamaruddin juga berharap, ke depannya masalah-masalah seperti ini bisa ditanggapi dengan cepat, apalagi gas elpiji 3 kg itu diperuntukkan bagi masyarakat kecil.
Tinggalkan Balasan