Dua Warga di Bone Dikabarkan Meninggal Usai Divaksin, Ini Penjelasan Satgas COVID-19 Bone
Ilustrasi vaksinasi COVID-19.

BONE, BONETERKINI.ID – Dua warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dilaporkan meninggal dunia selang beberapa hari usai menerima dosis vaksin COVID-19.

Adapun masing-masing warga tersebut yaitu seorang lansia bernama Seleng (70) warga Dusun Batu Lappa, Desa Samanre, Kecamatan Bengo. Lalu Andi Nur Widya (13) asal Desa Gattareng, Kecamatan Salomekko.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Bone, drg. Yusuf Tolo membenarkan hal tersebut, namun menurutnya kematian lansia dan juga remaja itu bukan disebabkan karena suntikan vaksin COVID-19.

“Tentu setiap pelaksanaan vaksinasi tentunya diikutkan dengan SOP (prosedur operasional standar) yang diterapkan oleh kami, yaitu salah satunya adalah skrining,” kata Yusuf Senin (27/12/2021).

Yusuf menjelaskan, Seleng menerima vaksin dosis pertama pada Kamis (23/12/2021) lalu. Selain itu ia juga dikabarkan sempat beraktifitas seperti biasa.

Namun Pada Jumat (24/12) sore, Seleng dalam kondisi tidak sadarkan diri. Menindak lanjuti hal tersebut petugas Puskesmas setempat langsung memeriksa kondisi Seleng dan ditemukan tekanan darahnya mencapai 260 mmHg.

“Tim medis Puskesmas sempat merekomendasikan agar Seleng dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lanjutan. Namun keluarga masih mempertimbangkan beberapa hal.” Ungkapnya.

Seleng akhirnya menghembuskan nafas terkahir pada Minggu (26/12/2021) kemarin dengan hasil pemeriksaan terakhir bahwa almarhum meninggal dunia karena stroke, dan pendarahan pada otak.

Sementara itu, Andi Nur Widya tercatat menerima vaksin pertama pada (6/10/21) lalu, kemudian dosis kedua pada (23/11/12) di sekolahnya.

“Belakangan kesehatannya mengalami penurunan dan meninggal dunia,” Yusuf menerangkan.

Yusuf menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak bisa langsung dihubungkan dengan vaksinasi. Dia menekankan bahwa seluruh proses pemeriksaan kesehatan pasien sebelum divaksin telah dijalankan dengan baik.

“Yang kami mau sampaikan, yakinlah bahwa seluruh SOP sebelum pasien divaksin kita sudah lewati. Tidak mungkin kami mau lalai dalam pemberian vaksin,” kata Yusuf.