Bupati Bone Batal Divaksin Karena Tekanan Darah Tinggi
Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi menjelaskan alasan pembatalan pemberian vaksin Sinovac COVID-19
BONE, BONETERKINI.ID – Vaksinasi untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) mulai dilakukan di Kabupaten Bone. Namun Bupati Bone Fahsar M Padjalangi yang direncanakan divaksin pertama kali, batal disuntik vaksin Sinovac karena memiliki tekanan darah tinggi.
“Kalau ditanya gara-gara banyak pikiran sebenarnya tidak. Ini memang bawaan, dan sudah didiagnosis memiliki Hipertensi,” Jelas Bupati Bone.
Beliau dijadwalkan kembali untuk divaksin pada 17 Februari mendatang.
Pemberian vaksin Sinovac di Bone ditandai dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang diterima jajaran Forkopimda dan tenaga kesehatan di Gedung Latea Riduni, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae, Rabu (3/2/21).
Kemudian dilakukan serentak di 43 Rumah Sakit dan Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Bone dengan jatah vaksin sebanyak 5.284 yang tersimpan di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bone.
Pemerintah sebelumnya telah menetapkan sejumlah syarat wajib bagi calon penerima vaksin covid-19. Syarat vaksinasi berdasarkan kondisi kesehatan tersebut juga telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Penerima vaksin harus memenuhi beberapa persyaratan. Calon penerima vaksin tidak memiliki penyakit yang terdapat dalam format screening,” kata juru bicara vaksinasi Nadia Tarmizi.
Calon penerima vaksin adalah mereka yang tidak pernah menderita covid-19. Mereka juga tidak mengalami batuk, pilek, dan sesak napas dalam 7 hari terakhir.
“Tidak sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah seperti jantung, autoimun sistemik, sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya,” beber Nadia.
Calon penerima vaksin juga harus terbebas dari penyakit ginjal kronis, hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun, dan kanker. Kemudian, calon penerima vaksin juga tidak boleh memiliki riwayat penyakit imunokompromais atau defisiensi imun dan penerima produk darah atau transfusi.
“Tidak sedang hamil atau menyusui. Tidak ada anggota keluarga serumah yang kontak erat atau suspek atau konfirmasi atau sedang dalam perawatan karena penyakit covid-19,” ujar Nadia.