Berusia Puluhan Tahun, Begini Kondisi Jembatan di Sibulue Bone yang Nyaris Ambruk

BONETERKINI.NET, BONE – Berbicara masalah infrastruktur di Kabupaten Bone, rasanya tidak akan pernah selesai. Dari desa satu ke desa lainnya, hampir tak lepas dari permasalahan pembangunan sarana dan prasarana.

Keluhan masyarakat pun nyaris tak pernah putus terdengar. Yang jadi masalah, apakah keluhan mereka didengar atau bahkan ditindak lanjuti oleh para pemangku jabatan?

Seperti yang diraskan oleh warga Sibulue, Kabupaten Bone, sekarang. Di tengah maraknya pemberitaan terkait kecaman terhadap rencana Pemkab untuk membangun tower 10 lantai, mereka menyuarakan kondisi jembatan yang menghubungkan dua desa, yakni Pakkasalo dan Mallusetasi.

Jembatan tersebut merupakan jembatan gantung yang setipa harinya menjadi jalur utama warga untuk menyeberangi sungai. Usianya yang sudah puluhan tahu, membuat material jembatan sudah lapuk. Tak hanya kayu alas jembatan yang sedikit demi sedikit terbuka, besi-besi yang digunakan sebagai penghalang di bagian pinggir dan penggantung jembatan sudah karatan, dan hanya menunggu waktu untuk putus.

Keluhan terkait kondisi jembatan di  Sibulue ini diungkapkan oleh seorang warga, Ibrahim, kepada Bone Terkini, Senin, 16 Desember 2019.

“Jembatan penghubung Desa Pakkasalo dan Desa Mallusetasi, Kecamatan Sibulue rusak parah. Jembatan ini belum pernah dibangun sejak puluhan tahun, bahkan sebelum orang tua lahir.” Ujarnya.

Menurut Ibrahim, memang benar ada jalan lain, namun medannya tidak beda jauh. Bahkan hanya bisa dilewati oleh kendaraan tertentu.

“Ada jalur lain, lewat Mabbiring. Tapi jalannya rusak parah juga, hanya mobil tinggi yang bisa lewat. Jaraknya pun terbilang sangat jauh.” Lanjutnya.

Warga berharap semoga ke depannya pemerintah dapat memperhatikan dan menindak lanjuti keluhan mereka. Sebab menurut mereka, infrastruktur yang buruk turut menghambat laju ekonomi di pedesaan.