Masjid Tua Al-Mujahidin, Kabupaten Bone, Sulsel. |
BONE, BONETERKINI.ID – Masjid Tua Al-Mujahidin terletak di Jalan Sungai Citarum, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulsel.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Bone ke-13 di tahun 1639 dan menjadi mesjid tertua dikawasan ini.
Masyarakat setempat juga menyebutnya sebagai Masjid Laung’e.
Sejarah Masjid Tua Al-Mujahidin
Ketua Pengurus Masjid Tua Al-Mujahidin, Mahyuddin Syahid menjelaskan masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Fakih Amrullah pada tahun 1639 pada masa pemerintahan Raja Bone ke-13 La Maddaremmeng.
Sultan Faqih Amrullah merupakan cucu dari Raja Tallo I Malingkang Daeng Manyonri. Awalnya masjid ini dijadikan sebagai pusat pengembangan ajaran Islam, pusat dakwah Islam, pusat pembelajaran agama Islam baik dari keluarga raja, dan masyarakat Bone.
Dan masjid ini juga menjadi tempat pertama kali disebarkan agama Islam di wilayah Kabupaten Bone.
Arsitektur Masjid Keramat
Masjid yang bisa menampung 500 jemaah ini memiliki pintu masuk sebanyak 9 buah terdiri dari 3 pintu bagian depan, 3 pintu bagian samping kanan dan 3 pintu bagian samping kiri yang terbuat kayu.
Sementara itu di dalam masjid dilengkapi dengan mimbar berbahan keramik, kaligrafi besar, kubah masjid, dan garasi.
Lalu di bagian belakang kawasan masjid digunakan sebagai area makam para raja dan kerabatnya, serta para keluarga ulama atau kadi yaitu pendamping raja dalam mengurus syariat Islam.
Tak hanya itu dibagian ujung kubah mimbar terdapat guci yang disebut mustika yang berasal dari China dan diperkirakan pada masa Dinasti Ming.
Kubah atau puncak mimbar berwarna kuning keemasan dengan bergambar naga.
Kejadian Mistis
Masjid Tua Al-Mujahidin ini juga memiliki cerita-cerita mistis. Cerita itu berkembang pada tahun 1940-an dan baru berakhir pada tahun 1960-an.
Bahkan terdapat beberapa kejadian aneh yang dialami beberapa orang. Salah satunya ketika terdapat satu orang yang tidur di masjid, lalu besok paginya langsung dipindahkan ke kuburan yang terletak di belakang masjid.
Tinggalkan Balasan