Kondisi banjir di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar (foto: Aerial). |
MAKASSAR, BONETERKINI.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melaporkan data sementara korban terdampak banjir sebanyak 3.206 jiwa di enam kecamatan yang tersebar 37 titik pengungsian, Selasa (7/12/2021).
“Saat ini difokuskan evakuasi kepada warga terdampak dan terpapar banjir menggunakan perahu karet dan diprioritaskan kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan hamil dan menyusui, orang tua dan penyandang disabilitas,” ungkap Kepala BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin.
Adapun rincian data dari Posko Darurat Bencana, jumlah warga korban terdampak di enam kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Biringkanaya sebanyak 1.508 jiwa dengan 11 titik pengungsian.
Terdapat ada enam lokasi banjir mulai di kompleks BTP Blok AF, Perumahan Mangga Tiga, Perumahan Bukangmata, Kotipa Raya-Perumahan Kodam III, Perumahan Al Marhama Kompleks Depag (Daya) dan Kampung Katimbang.
2. Kecamatan Manggala terdampak 1.214 jiwa dengan enam titik pengungsian.
Lokasi banjir di Bukit Batu, Kampung Baru, Jalan Toa Daeng, Perumahan Swadaya Mas, Kampung Kejeng, Kampung Romang Tangaya, Kampung Kajang, Perumnas Antang Blok 8 dan 10 serta Kompleks IDI Manggala.
3. Kecamatan Panakukang sebanyak 163 jiwa dengan enam titik pengungsian.
Lokasi terdampak banjir di Asrama Polisi Panaikang, dan BTN Citra Tello.
4. Kecamatan Rappocini sebanyak 102 jiwa dengan enam lokasi pengungsian.
5. Kecamatan Tamalate, 57 jiwa dengan dua titik pengungsian.
Lokasi banjir di Malangkeri 3 dan Kampung Lette.
6. Kecamatan Tamalanrea, tercatat 162 jiwa dengan tiga titik pengungsian.
Lokasi banjir, di BTP, Blok AA, AB, AC, AD, dan AE. Perumahan Nusa Harapan Permai (NHP), Perumahan Bung Permai Perumahan Antara, Perumahan Hamsi, Perumahan Asal Mula dan Perumahan Hartaco Permai di Kelurahan Tamalanrea.
Hingga saat ini personel yang diturunkan dari tim gabungan dari BPBD, Damkar, Dinsos, Dinkes, TNI, Polri, Basamas, PMI, Tim Relawan Medis dan masyarakat.
Hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak Minggu (5/12) hingga Selasa (7/12) di wilayah Makassar menjadi salah satu penyebab munculnya genangan air.
Curah hujan yang tinggi di hulu, pada wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) meluap di Sungai Jeneberang dan DAS Tallo yang melalui wilayah Makassar yang seharusnya bermuara di Selat Makassar.
Tinggalkan Balasan