BONE, BONETERKINI.ID – Pemerintah pusat melalui Juru Bicara untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, atau lebih dikenal Yuri, melaporkan pada siaran langsung yang dilakukan di akun YouTube milik Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Rabu sore, 25 Maret 2020.
Ia melaporkan, hingga hari ini kasus positif corona di Indonesia mencapai 790. Naik 105 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.
“Ada penambahan kasus positif sebanyak 105 kasus. Jadi totalnya 790,” beber Yuri.
“Sedangkan jumlah pasien yang sembuh dan boleh pulang ada 31 orang, dan kasus meninggal dunia ada 58 orang.” Lanjutnya.
Menurut Yuri, kasus-kasus tersebut tersebar di 24 Provinsi di Indonesia. Berikut sebarannya:
Provinsi Bali: 9
Provinsi Banten: 67
Provinsi DIY: 17
Provinsi DKI: 463
Provinsi Jambi: 1
Jawa Barat: 73
Provinsi Jawa Tengah: 38
Provinsi Jawa Timur: 51
Provinsi Kalimantan Barat: 3
Provinsi Kalimantan Timur: 11
Provinsi Kalimantan Tengah: 3
Provinsi Kalimantan Selatan: 2
Provinsi Kepulauan Riau: 5
Provinsi NTB: 2
Provinsi Sumatera Selatan: 1
Provinsi Sulawesi Utara: 2
Provinsi Sumatera Utara: 7
Provinsi Sulawesi Tenggara: 3
Provinsi Sulawesi Selatan: 13
Provinsi Lampung: 1
Provinsi Riau: 1
Provinsi Maluku Utara: 1
Provinsi Maluku: 1
Jumlah kasus: 790
Khusus untuk Provinsi Sulawesi Selatan, kasus positif melonjak tajam mencapai 9 orang. Selasa kemarin, kasus positif Corona di Sulsel hanya 4 orang dengan rincian 3 masih dirawat dan 1 meninggal dunia.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran Bone Terkini di laman resmi Sulsel Tanggap Covid-19 https://covid19.sulselprov.go.id/, kasus positif di Sulsel masih 4 orang. Data tersebut diupdate hari ini pukul 18.42.
Perbedaan data ini menimbulkan kecemasan dan tanda tanya di tengah masyarakat. Mereka khawatir data yang dimiliki provinsi tidak sinkron dengan data yang dimiliki oleh pusat, sehingga ada kemungkinan kasus yang tidak dibuka ke publik oleh Pemprov. Namun, ada pula yang beranggapan pihak pemprov belum melakukan update data kasus positif terbaru, sehingga angkanya masih berada pada 4 kasus.
Hingga kini belum ada penyampaian resmi dari pihak pemprov Sulsel terkait perbedaan data tersebut.
Tinggalkan Balasan